Penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah dua pelajaran utama dalam penelitian, dan meskipun keduanya sering digunakan bersama-sama, manfaat dan kekurangan masing-masing asik untuk diperdebatkan. Terutama dalam ilmu sosial, manfaat penelitian kualitatif dan kuantitatif yang diperebutkan, dengan pandangan dan argumen masing-masing. Hal ini umumnya disepakati, bahwa ada beberapa tahapan penelitian di mana satu atau yang lain jelas lebih berguna daripada yang lain, tapi sebagian orang kadang menyepelekan salah satunya.
Penelitian kuantitatif merupakan yang paling kontroversial dari kedua jenis penelitian ini, penelitian ini masih dipandang sebagai jenis penelitian ilmiah klasik. Penelitian kuantitatif melibatkan pengumpulan data, seperti data numerik, sehingga dapat diperiksa dan dianalisis. Ada banyak prinsip yang bisa dipakai dalam penelitian kuantitatif, yang akan membantu netralitas data. Penelitian kuantitatif biasanya dibuat dalam sebuah proyek penelitian, setelah ruang lingkup proyek dipahami dengan baik.
Ide utama di balik penelitian kuantitatif adalah untuk dapat memisahkan hal-hal dengan mudah sehingga data dapat dihitung dan dimodelkan secara statistik, untuk menghilangkan faktor-faktor yang dapat mengalihkan perhatian dari maksud penelitian. Seorang peneliti umumnya memiliki ide yang sangat jelas apa yang diukur sebelum mereka mulai mengukurnya, dan studi mereka diatur dengan kontrol dan cetak biru yang sangat jelas. Model penelitian ini dimaksudkan untuk meminimalkan bias, jadi idealnya adalah penelitian ini untuk mengumpulkan seluruh informasi dengan survey, tapi akan tidak ideal apabila surveynya dilakukan dengan random. Hasil penelitian kuantitatif adalah kumpulan angka, yang dapat dianalisis statistik untuk dijadikan hasil.
Penelitian berbasis emosional adalah aspek kunci dari penelitian kuantitatif, sehingga penelitian ini akan menghapus bias dari peneliti sebab yang berbicara adalah angka, bukan pendapat peneliti. Untuk hal-hal seperti astronomi atau ilmu praktis lainnya, berarti penelitian kuantitatif memiliki jumlah yang sangat minim bias sama sekali. Untuk hal-hal seperti data sosiologis, bias akan terjadi karena penelitian tergantung pada orang-orang yang dijadikan objek penelitian. Penelitian kuantitatif sangat ideal untuk pengujian hipotesis dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam ilmu pasti.
Di sisi lain, penelitian kualitatif adalah bentuk penelitian yang jauh lebih subjektif, di mana penelitian memungkinkan dirinya untuk memperkenalkan prasangka mereka sendiri untuk membantu membentuk gambaran yang lebih lengkap. Penelitian kualitatif mungkin diperlukan dalam situasi di mana tidak jelas apa sebenarnya sedang dicari dalam penelitian, sehingga peneliti harus dapat menentukan data apa yang penting dan apa yang tidak. Penelitian kuantitatif umumnya tahu persis apa yang akan dicari sebelum penelitian dimulai, dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian akan semakin jelas selama proses penelitian berjalan.
Seringkali data yang disajikan dari penelitian kualitatif akan jauh lebih sedikit daripada data aslinya. Sebaliknya, penelitian kualitatif dapat menghasilkan cerita, atau gambar, atau deskripsi dari perasaan dan emosi. Interpretasi yang diberikan oleh subjek penelitian yang diberi bobot dalam penelitian kualitatif, sehingga tidak membatasi hipotesis yang muncul. Pada saat yang sama, para peneliti cenderung menjadi lebih emosional pada penelitian kualitatif, sehingga prasangka peneliti sendiri bisa jadi akan mempengaruhi hasil penelitian.
sumber : http://www.indogeek.com/2014/10/apa-perbedaan-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif.html
0 komentar:
Posting Komentar