Apa Sih Perbedaan Hukum Newton 1, 2, dan 3? - Apa Sih Bedanya...?
Jumat, 15 Maret 2013

2 komentar
Apa bedanya perbedaan hukum newton i 1 2 3 II III
Catatan Awal
Hukum Newton adalah hukum gerak yang mempunyai tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir tiga abad.

Hukum Newton 1
Setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Isi dari Hukum Newton 1 adalah "Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan tetap dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya."

Dalam kehidupan sehari-hari bisa kita buktikan dengan beberapa fenomena berikut:
  • Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak.
  • Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
  • Ayunan bandul sederhana

Hukum Newton 2

Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya“. 
Sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.

Dalam bentuk rumus hukum 2 Newton dapat dituliskan sebagai berikut:
F = m . a
dimana,
F = gaya (N).
m = massa benda (kg).
a = percepatan benda (m/s^2).

Misalnya mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut.

Hukum Newton 3
Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi. Hukum ini berbunyi “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan”. Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris.

Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.

Misalnya kita memukul benda dengan tangan, dan tangan kita sakit. Berarti benda itu memukul kita sama dengan kekuatan pukulan yang kita berikan. Makin kuat pukulan kita, makin keras tumbukan yang terjadi, makin sakit tangan kita.


2 komentar:

  1. terimakasih,,, penjelasannya sangat mudah dimengerti....

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak ninit sudah mampir di mari.. :)

      Hapus

 
Toggle Footer